Kalau sudah bertegur sapa, keganjilan yang coba disembunyikan toh keluar juga. Kata-kata masih tercekat di kerongkongan.. Tertahan dan lalu lebur saja bersama tatapanku yang entah mewartakan kekalahan, kesumat, atau kagum yang belum bisa hilang. Aku masih pasi di hadapanmu. Betul-betul tak sedap bunga merekah yang dipandang dengan mata yang kelelahan.
Ini adalah perihal kekalahan. Tak ingin mengingatnya, sebetulnya begitu. Hanya ingin menertawakan kebodohanku yang menggangap ini sebuah pertarungan. Betapa picik cinta yang dimenangkan lewat perang; betapa rendah sukacita yang yang harus ditukar dengan lara; betapa angkuh hubungan yang dinilai dengan banyaknya pengorbanan. Kau membuatku berpikir seperti itu, terima kasih…
Cikeruh, 26 Sept 07
Pening yang entah datang darimana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar